Minggu, 03 April 2011
Longboarding - asphalt surfing, feb 2011
Tinggal beberapa waktu di tengah kota Bandung, jauh dari pantai membuat kerinduan sama ombak semakin menggebu. rutinitas keseharian pun terkadang sulit ditinggalkan. keadaan tersebut membuat sebuah bentuk pelarian baru untuk mengobati kerinduan saya pada saat-saat menaiki ombak di pantai. menemukan sebuah papan skateboard berjenis longboard classic, dengan style dan cara-caranya sedikit banyak menyerupai mengendarai sebuah papan surfing. saya pun mulai mencoba untuk belajar mengendarai papan surfing aspal ini.
Gerakan-gerakan yang tidak banyak berbeda dengan surfing, namun sesekali terjerembab, badan langsung beradu dengan aspal menyebabkan sakitnya lumayan parah. engkel, lutut, dan telapak tangan adalah bagian tubuh yang sering terluka, sehingga sangat penting menggunakan decker pengaman, terlebih helmet bila bermain downhill dengan turunan yang cukup tajam. so..keep safety riding bro…
Jogja-Pacitan Surf trip, dec 2010 - jan 2011
long trip kali ini adalah lanjutan dari longtrip sebelumnya akhir tahun lalu. Memanfaatkan liburan panjang natal dan tahun baru kita akan melanjutkan menyusuri pesisir pantai jawa tengah dan jawa timur. berangkat dari rumah bersama 'zul afi dan fajar' langsung menuju jogja, disana kita bertemu dengan lokal 'mas momo' yang akan menunjukkan beberapa spot di daerah sekitaran jogja yang surfable. sebelumnya kita bertiga sempat transit di rumah saya di kota Tegal untuk menonton final sepak bola piala asia dengan hasil yang cukup mengecewakan, timnas sepakbola indonesia kalah oleh tim malaysia. setelah menjemput momo di rumahnya di jogja, kita langsung di tunjukkan salah satu secret spot di daerah gunung kidul. cukup jauh jarak tempuh dari kota jogja menuju spot tersebut hingga kita terlalu sore. dengan kondisi angin dan swell tidak terlalu bagus saya memaksakan maen di secret spot tersebut. walhasil ditengah2 main datang badai besar hingga tidak terlihat daratan. kondisi yang cukup berbahaya, karena tidak ada satu orang pun yang tinggal disekitar pantai itu. hanya bertahan 25 menit akhirnya saya sudahi. disamping itu hari juga semakin gelap, maka kita melanjutkan perjalanan menuju Pacitan.
sesaat tiba di Pacitan kita langsung istirahat di homestay milik dr. Harry yg konon seorang dokter yang mempunyai hobby surfing juga. besoknya setelah bangun pagi dan sarapan langsung menuju ke spot yang cukup terkenal yaitu 'Pancer point', namun ternyata kondisi ombak sedang tidak bagus, terlalu berangin dan swellnya pun kecil. kita pun cek di sekitar pantai teleng ria ini. 'Kandang kuda point', 'windmill point', 'harbour point', ternyata semuanya sedang tidak bagus. maka Edo dan gayung local guide disana menyarankan untuk cek ke 'Srau point' dan 'Watukarung point', let's go…semoga lebih baik.
sesampai di 'Srau portal point' left hander, kita lihat ternyata kondisi terlalu high tide jadi ombak pecah teralalu dekat ke pantai, lalu kita lanjut cek ke 'Srau Fisherman point' disini sepertinya lebih surfable walaupun kondisi swell sangat kecil, right hander 2-3 feet. tanpa pikir panjang saya pun langsung ambil bagian mencoba ombak jawa timur ini. cukup fun tapi akan lebih yahud kalo swellnya lebih besar gumam ku. karakter ombaknya sedikit menyerupai ombak batu karas, sweel pecah menghantam tebing karang sehingga point tebaik adalah di dekat tebing karang tersebut. namun situasinya tidak mudah karena tebing karang itu adalah area 'memancing' para penduduk nelayan sekitar, jadi kita tidak diperbolehkan bermain di dekat tebing karang yang justru peak terbaik ombak. menurut cerita beberapa lokal, terkadang surfer bule dilempari batu bila mendekati tebing, mungkin karena perbedaan bahasa yang sangat terpaut, dan rata-rata penduduk nelayan disini jarang ada yang bisa bahasa indonesia, meraka hanya berbahasa jawa. swell semakin hilang, lalu kita sudahi dan sempat kita melihat 'watukarung point' yang pada saat itu nampak flatty dan berangin, dry season adalah waktu terbaik bila ingin menjajal point yang satu ini sahut 'Edo' local guide disana.
besok nya kita datang lebih pagi untuk mencicipi ombak di 'Srau portal point' yang ternyata ombaknya ahiii…tapi karena kondisi sangat berangin terkadang sesekali point berubah jadi right hander, wah malah jadi seperti beach break nih..tapi kondisi swell yang konsisten 3-4 feet cukup membuat kami puas hari itu. Malamnya kita bergabung dengan rombongan beberapa Surfer bule dari inggris dan perancis, sharing pengalaman surfing, masak dan makan bersama, hingga hari berikutnya adalah malam perayaan tahun baru. kita merayakan bersama di Aloha cafe sambil menikmati live music reggae, namun menjelang larut kitapun kembali ke homestay, karena menurut forecast besok kodisi swell bagus dan membesar hingga 4-5 feet.
pagi-pagi sekali kita semua menuju ke 'fisherman point' dan betul sekali swell hari itu cukup memuaskan dengan kondisi angin offshore menambah cantik ombak di tempat pemancingan itu. seharian main disana diselingi makan siang dan coba point di sebelah barat pemancingan namun terlalu kuat arusnya. jadi kita kembali ke fisherman point dan portal point. puas main dengan kondisi swell bagus hingga malamnya tidur pulas walaupun badan terasa pegal-pegal seharian padlling. keesokan harinya disaat menyantap sarapan, kita mendapat tawaran untuk mencoba salah satu secret spot di sebelah timur pacitan. kira2 1 jam perjalanan menuju spot tersebut dengan kondisi jalan yang cukup menegangkan namun seru, sebelah jalan kita adalah jurang yang dalam dan kondisi jalan juga bebatuan yang tidak rata, sesekali menahan napas ketika kita berpapasan dengan mobil lain yang berlawanan arah, tapi tetap seru. dan ketegangan tersebut terbayarkan ketika kita disuguhi set ombak yang begitu besar.
secret point left hander 4-6 feet dengan kondisi angin offshore. tanpa pikir panjang kita semua langsung paddling menuju point, dan ternyata ombak yang kita datangi ini tidak semudah seperti yang kita lihat dari pantai. karakter swell yang gendut dan tinggi dan powerfull mengingatkan pengalaman sebelumnya di Panaitan. cukup kesulitan untuk mengejar ombak yang cepat sekali karena tenaga kita sebelumnya habis dipakai sewaktu main di fisherman point. beberapa kali wipeout tapi tetap tertawa setelahnya. teman kami dari inggris pun musti rela papannya patah dua. hingga arah angin berubah menjadi onshore dan kondisi ombak pun mulai tidak bagus, kita pun cukupi bermain di secret point ini. sore harinya saya sempat mencoba 'pancer point' bersama 'gayung' lokal surfer, namun karena tenaga saya pun sudah habis maka setelah dapat satu ombak pun saya istirahat di pantai sedangkan gayung main hingga hari mulai gelap.
tidak terasa ternyata saya sudah satu minggu lebih tinggal di pacitan ini, dan saatnya untuk melanjutkan perjalanan, namun sebelum pulang saya masih menyempatkan main di srau fisherman sekali lagi..masih penasaran..dengan keadaan swell masih besar 4-5 feet, namun kali ini saya tidak bernafsu sampai ombak terakhir karena saya masih harus menyetir jalan pulang. setelah packing dan berpamitan dengan lokal dan teman-teman inggris pun akhirnya kita berangkat menuju cilacap. jauh dari dugaan, karena sempat tersesat di dalam kota jogja, kita sampai kota cilacap pas tengah malam, sehingga kita putuskan langsung saja menuju pangandaran dan batu karas.
sampai juga di batu karas, namun kondisi ombak tidak terlalu bagus, kitapun memutuskan bermain di batu hiu, cukup puas dengan 2-3 feet dan pindah ke reef batu karas dengan kondisi swell sama saya main hingga hari mulai gelap. ke esokan harinya karena ombak pun semakin menghilang, kita manfaatkan untuk istirahat penuh sehabis menempuh perjalanan jauh, karena kita berencana untuk pulang lagi ke bandung esok hari. bangun pagi hari dengan tenaga yang sudah pulih, dan setelah cek ombak pun semakin hilang dan flatt kita akhirnya memutuskan untuk tetap kembali ke Bandung. back to reality…
Jumat, 01 April 2011
UK - P. Peucang, July 2010
lagi-lagi surf trip kali ini termasuk dadakan alias pemadam kebakaran. saya dapet julukan 'last minute man' karena memang tidak ada persiapan sama sekali, hanya beberapa jam sebelum berangkat saya ditelepon oleh Iis/Race dan anak-anak yang lainnya. beranggotakan (fridoun, jeje, iis/race, yudho dan saya sendiri) seharusnya ada beberapa teman lagi namun karena ada keperluan mendadak akhirnya mereka cancel untuk ikut. seperti sebelumnya kita bertolak dari dermaga Tj. Lesung pagi hari dengan local guide Cenglush dan Black Juhdi, konon mereka adalah master surfer di Carita. karena waktu kita tidak begitu panjang liburnya, maka tujuan kali ini kita hanya sampai Ujung Kulon, disana ada beberapa spot surfing yaitu Nyawaan point dan Angel Point.
Tujuan pertama kita menuju 'Angel point'. sesuai dengan namanya Angel point ini suasananya seperti tempat para bidadari, pantainya berpasir putih dan karena tidak ada orang disana jadi serasa pantai pribadi saja. dengan ombaknya yang perfect membentuk dinding namun pecah beraturan. kita semua pun langsung ambil bagian di line menunggu giliran menaiki ombak. kondisi swell 3-4 feet dan angin offshore, sehingga kita mendapatkan set-set ombak yang cukup sempurna. setelah siang hari dan saatnya makan siang, kita memutuskan untuk cek point di sebelah yaitu 'Nyawaan point' namun ternyata kondisi air low tide atau surut sehingga terlalu berbahaya untuk surfing dalam keadaan itu. kita pun balik ke Angel point. dengan kondisi low tide swell di Angel terlihat semakin subur-subur, gemuk dan besar, beberapa mendapatkan masuk barel yang panjang hingga hampir ke pantai. dan disaat senangnya mendapatkan barel namun ombak sangat cepat sehingga tidak terkejar akhirnya saya pun terjerembab wipeout. celakanya keadaan low tide itu membuat parah ketika wajah saya hingga mencium dasar karang. karena saya pikir itu hanya luka gores saja, maka saya terus bermain setelah hanya saya plaster luka tadi, surfing terus berlangsung hingga sunset.
makan malam dengan menu aneka sea food ditambah ikan hasil memancing habis kami lahap, karena sehabis surfing seharian membuat nafsu makan bertambah, hingga setelahnya kami tertidur lelap sekali. pagi hari sudah terbangun dengan harapan swell terbesar adalah hari ini, namun ternyata sesuatu telah terjadi pada bekas luka gores di wajah saya kemarin. kapten kapal dan teman-teman sontak kaget ketika melihat wajah saya membengkak besar sekali hingga mata saya hampir tertutup. apa yang terjadi..tanya saya, guide kita Chenglus pun menerangkan kemungkinan luka saya terkena racun karang dan juga bereaksi seperti alergi setelah malamnya saya menyantap hidangan laut. namun karena saya tidak mau ketinggalan turun kembali di 'Nyawaan point' dengan swell terbaik hari ini 4-5 feet offshore, saya pun memaksakan tetap main, walhasil beberapa kali wipeout karena pandangan saya sangat terganggu oleh bengkak di sekitar mata. dengan sangat terpaksa saya pun menyerah beristirahat dan sementara harus puas sebagai photografer di deck kapal bersama ABK.
hampir setengah hari mereka puas bermain akhirnya harus disudahi ketika waktu menjelang sore, kita pun kembali menuju Tanjung Lesung. kali ini teman kita fridon mengalami gejala diare hingga tampak pucat dan lemas, kemungkinan juga dia mengalami kelelahan karena tidak henti-hentinya surfing. boat trip kali ini menyisakan beberapa pengalaman buruk tetapi tetap tidak kalahnya nikmat ombak sempurna dan indahnya alam yang disuguhkan oleh Ujung Kulon. ternyata disana pun tersimpan sejumlah potensi tempat surfing yang tidak kalah indahnya dengan P. Panaitan. so..Nyawaan and Angel,,,we'll be back soon..!
Panaitan Boat Trip, 28 May 2010
hari itu seperti biasa sedang santai di rumah bersama keluarga, tiba2 mendapat sms dari teman di jakarta 'nabil' untuk mengajak outing kali ini surf boat trip, dan untuk pertama kalinya saya ke P. Panaitan. Perjalan yang cukup terbilang mendadak sekali, betul seperti yang dibilang oleh 'Al-mala' untuk berangkat trip ke panaitan sudah biasa dipastikan dadakan yang disebut 'pemadam kebakaran'. Hari itu pun saya langsung belanja keperluan logistik dan packing karena rencana saya dijemput pukul 4.00 pagi di depan rumah.
setelah menjemput saya di Pandeglang, rombongan terdiri dari 2 mobil berangkat menuju Tj. lesung (Andryz, Al-mala, Jeje, Iis/Race, Renold, Mike dari SGP, Nabel, dan saya sendiri). Dengan ditemani lokal guide Kacong akhirnya kita bertolak dari dermaga Tj. Lesung. perjalanan menuju Panaitan akan memakan waktu sekitar 5-6 jam, karena semalam saya kurang tidur, waktu perjalanan itu dimanfaatkan untuk istirahat. Mencoba Tidur di daerah deck belakang kapal tapi tidak bisa karena suara mesin kapal yang gaduh sangat mengganggu, saya pun pindah ke bagian depan deck, dan akhirnya terlelap tidur. hingga akhirnya di bangunkan oleh cipratan air laut karena gelombang makin besar ketika posisi kapal sudah mendekati P.Panaitan.
kapten kapal mengarahkan kapal memasuki gerbang masuk panaitan yang disebut karang jajar, dan yang membuat tegang adalah ketika tepat di karang jajar, gelombang-gelombang besar itu berada di belakang kapal sehingga sesekali gelombang terasa mendorong cepat kapal ke depan, dan situasi ini bisa jadi fatal bila kapten kapalnya tidak berpengalaman. Setelah itu kita diperlihatkan pada point pertama 'one palm point', walaupun melihat dari belakang ombaknya tetap terlihat sangat besar dan cepat, diantara kita nampaknya tidak ada yang siap untuk bermain disana. Setelah itu kita melewati point kedua 'nepalm' ombaknya left hander tampak pecah beraturan dan rapih karena saat itu tidak terlalu besar anginnya, namun keadaan air sedang low tide jadi dasar karang dibawahnya sangat terlihat jelas dan tidak mungkin dipakai surfing, terlalu berbahaya. Selanjutnya kita memutuskan menuju point 'pussy', point left hander ini bisa dikatakan point yang agak bersahabat karena karakter ombaknya tidak terlalu keras tapi tetap powerfull dan dasar karangnya yang dalam, walaupun kalau datang swell besar point disini tetap menyeramkan.
seluruh peserta trip saat itu pun langsung ambil bagian di line untuk menunggu giliran ambil ombak. Keadaan angin offshore dengan swell rata-rata 3-5 feet, sesekali kabur-kaburan ketika datang swell yang terbesar, dan karena belum merasa beradaptasi, saya pun hanya berani ambil ombak yang tidak terlalu besar. Aaahhiiii…kata itu yang terlontar setelah kita semua habis ambil ombak…bergantian dan berulang-ulang terus hingga akhirnya waktu makan siang dan kondisi ombak yang semakin tidak bagus akhirnya kita istirahat menuju kapal. Kapten mengarahkan kapal menuju 'barbeque point' salah satu spot bagus untuk bermalam, karena aman dari hempasan gelombang besar dan angin. Karena masih ada waktu sebelum gelap kami pun sempat jalan-jalan menyusuri pantai yang tidak berpenghuni, beberapa saat kita juga sempat melihat rusa dan babi hutan, guide kita kacong memanfaatkan saat itu untuk mencari umpan untuk memancing ikan.
tepat pukul 19.00 malam hidangan makan malam sudah tersedia lengkap dengan buah-buahan. setelah surfing seharian kita terlihat makan dengan lahapnya, tapi sebelum jam 21.00 setelah selesai makan kita pun bingung, diantara kita belum terasa mengantuk, sementara ipod, kartu remi, ternyata semuanya itu tertinggal di mobil..wahh..alangkah terasa panjang waktu inii..kita habiskan mengobrol dengan berbagai topik sampai kita terasa mengantuk. Pagi hari sekali kapten sudah membangunkan kita karena akan menuju spot lain yang awalnya menuju right hander 'illusion point' cancel karena ombaknya tidak begitu bagus maka lanjut ke point lain yaitu 'indicator point' right hander, kondisi ombak lumayan bagus dan disini kita bertemu dengan rombongan bule yang ternyata masih tetangga satu komplek perumahan dengan 'nabel' wah sempitnya dunia inii..namun di point ini kita cukup kesulitan untuk mempertahankan posisi kita di line karena arusnya sangat kuat membuat kita tidak hentinya padling…saya pun hanya bertahan 30 menit saja di point ini. hingga akhirnya kita memutuskan ke 'pussy' lagi.
kondisi ombak pussy tidak begitu berbeda dengan hari sebelumnya namun hari ini lebih berangin dan cuaca agak mendung. kali ini saya pun tambah pede untuk ambil swell yang lebih besar dari kemarin nampaknya sudah mulai beradaptasi walaupun beberapa kali wipe out itu tidak masalah, ombak yang panjaaang di point ini sudah mulai memikat hati saya, namun sayangnya point ini jauh dari rumah. setelah semua berasa puas, dan melihat cuaca semakin gelap kita memutuskan untuk menuju P.Peucang, karena besok nya kita berencana main di 'Nyawaan point' dan 'Angel point'. ditengan perjalanan dari P.Panaitan ke P.Peucang inilah terjadi sebuah tragedi, terjebak di tengah badai angin dan petir, kapten pun hingga kehilangan arah, untungnya saya membawa kompas walau kecil namun sangat berguna untuk situasi genting seperti saat itu. yang seharusnya hanya 1 jam perjalanan, kami telat hingga hampir 2 jam, tetapi bersyukur kami selamat hingga P.Peucang.
hampir 1 jam kita diombang-ambing badai ditengah laut, kita bersandar di dermaga P.Peucang dengan harapan mendapatkan penginapan dan bisa tidur layak di kasur, namun ternyata hari itu full session sehingga banyak wisman internasional dan domestik yang sudah booking semua hotel, dan mau tidak mau sekali lagi kita harus puas dengan tidur di dek kapal lagi malam ini. pagi-pagi sekali kita sudah dibangunkan kembali oleh kapten, dan telah dipersiapkan kopi, teh, susu dan roti untuk sarapan kita. setelah semua menyantap sarapan, kita pun bertolak ke 'Nyawaan point'.
Nyawaan Point, left hander lagi ternyata..saya yang regular surfer cukup dibuat repot untuk beradaptasi sebelumnya, dan nyawaan point ini tidak semudah 'Pussy' karena ombaknya lebih curam dan dasar nya yang cukup dangkal membuat saya lebih berhati-hati. sesekali wipeout tetapi tidak membuat menyerah untuk menaiki ombak nyawaan ini. kondisi ombak 3-4 feet dengan keadaan angin offshore menambah cantiknya pemandangan di spot ini. kapten pun kembali berseru waktunya makan siang, dan setelah makan siang kita juga harus kembali pulang ke Tj. Lesung agar tidak terlalu malam di jalan. sungguh surf boat trip yang tidak akan terlupakan, pengalaman pertama berkeliling Pulau ujung kulon dan P. Panaitan ini semoga berulang lagi di lain waktu. diperjalanan pulang pun terbesit untuk bikin surftrip lagi secepatnya. AAaahhiiii…….
All picture by me, Andryz (http://www.indosurfoto.com), and Race.
Langganan:
Postingan (Atom)