Laman

Minggu, 03 April 2011

Jogja-Pacitan Surf trip, dec 2010 - jan 2011



long trip kali ini adalah lanjutan dari longtrip sebelumnya akhir tahun lalu. Memanfaatkan liburan panjang natal dan tahun baru kita akan melanjutkan menyusuri pesisir pantai jawa tengah dan jawa timur. berangkat dari rumah bersama 'zul afi dan fajar' langsung menuju jogja, disana kita bertemu dengan lokal 'mas momo' yang akan menunjukkan beberapa spot di daerah sekitaran jogja yang surfable. sebelumnya kita bertiga sempat transit di rumah saya di kota Tegal untuk menonton final sepak bola piala asia dengan hasil yang cukup mengecewakan, timnas sepakbola indonesia kalah oleh tim malaysia. setelah menjemput momo di rumahnya di jogja, kita langsung di tunjukkan salah satu secret spot di daerah gunung kidul. cukup jauh jarak tempuh dari kota jogja menuju spot tersebut hingga kita terlalu sore. dengan kondisi angin dan swell tidak terlalu bagus saya memaksakan maen di secret spot tersebut. walhasil ditengah2 main datang badai besar hingga tidak terlihat daratan. kondisi yang cukup berbahaya, karena tidak ada satu orang pun yang tinggal disekitar pantai itu. hanya bertahan 25 menit akhirnya saya sudahi. disamping itu hari juga semakin gelap, maka kita melanjutkan perjalanan menuju Pacitan.





sesaat tiba di Pacitan kita langsung istirahat di homestay milik dr. Harry yg konon seorang dokter yang mempunyai hobby surfing juga. besoknya setelah bangun pagi dan sarapan langsung menuju ke spot yang cukup terkenal yaitu 'Pancer point', namun ternyata kondisi ombak sedang tidak bagus, terlalu berangin dan swellnya pun kecil. kita pun cek di sekitar pantai teleng ria ini. 'Kandang kuda point', 'windmill point', 'harbour point', ternyata semuanya sedang tidak bagus. maka Edo dan gayung local guide disana menyarankan untuk cek ke 'Srau point' dan 'Watukarung point', let's go…semoga lebih baik.





sesampai di 'Srau portal point' left hander, kita lihat ternyata kondisi terlalu high tide jadi ombak pecah teralalu dekat ke pantai, lalu kita lanjut cek ke 'Srau Fisherman point' disini sepertinya lebih surfable walaupun kondisi swell sangat kecil, right hander 2-3 feet. tanpa pikir panjang saya pun langsung ambil bagian mencoba ombak jawa timur ini. cukup fun tapi akan lebih yahud kalo swellnya lebih besar gumam ku. karakter ombaknya sedikit menyerupai ombak batu karas, sweel pecah menghantam tebing karang sehingga point tebaik adalah di dekat tebing karang tersebut. namun situasinya tidak mudah karena tebing karang itu adalah area 'memancing' para penduduk nelayan sekitar, jadi kita tidak diperbolehkan bermain di dekat tebing karang yang justru peak terbaik ombak. menurut cerita beberapa lokal, terkadang surfer bule dilempari batu bila mendekati tebing, mungkin karena perbedaan bahasa yang sangat terpaut, dan rata-rata penduduk nelayan disini jarang ada yang bisa bahasa indonesia, meraka hanya berbahasa jawa. swell semakin hilang, lalu kita sudahi dan sempat kita melihat 'watukarung point' yang pada saat itu nampak flatty dan berangin, dry season adalah waktu terbaik bila ingin menjajal point yang satu ini sahut 'Edo' local guide disana.





besok nya kita datang lebih pagi untuk mencicipi ombak di 'Srau portal point' yang ternyata ombaknya ahiii…tapi karena kondisi sangat berangin terkadang sesekali point berubah jadi right hander, wah malah jadi seperti beach break nih..tapi kondisi swell yang konsisten 3-4 feet cukup membuat kami puas hari itu. Malamnya kita bergabung dengan rombongan beberapa Surfer bule dari inggris dan perancis, sharing pengalaman surfing, masak dan makan bersama, hingga hari berikutnya adalah malam perayaan tahun baru. kita merayakan bersama di Aloha cafe sambil menikmati live music reggae, namun menjelang larut kitapun kembali ke homestay, karena menurut forecast besok kodisi swell bagus dan membesar hingga 4-5 feet.





pagi-pagi sekali kita semua menuju ke 'fisherman point' dan betul sekali swell hari itu cukup memuaskan dengan kondisi angin offshore menambah cantik ombak di tempat pemancingan itu. seharian main disana diselingi makan siang dan coba point di sebelah barat pemancingan namun terlalu kuat arusnya. jadi kita kembali ke fisherman point dan portal point. puas main dengan kondisi swell bagus hingga malamnya tidur pulas walaupun badan terasa pegal-pegal seharian padlling. keesokan harinya disaat menyantap sarapan, kita mendapat tawaran untuk mencoba salah satu secret spot di sebelah timur pacitan. kira2 1 jam perjalanan menuju spot tersebut dengan kondisi jalan yang cukup menegangkan namun seru, sebelah jalan kita adalah jurang yang dalam dan kondisi jalan juga bebatuan yang tidak rata, sesekali menahan napas ketika kita berpapasan dengan mobil lain yang berlawanan arah, tapi tetap seru. dan ketegangan tersebut terbayarkan ketika kita disuguhi set ombak yang begitu besar.





secret point left hander 4-6 feet dengan kondisi angin offshore. tanpa pikir panjang kita semua langsung paddling menuju point, dan ternyata ombak yang kita datangi ini tidak semudah seperti yang kita lihat dari pantai. karakter swell yang gendut dan tinggi dan powerfull mengingatkan pengalaman sebelumnya di Panaitan. cukup kesulitan untuk mengejar ombak yang cepat sekali karena tenaga kita sebelumnya habis dipakai sewaktu main di fisherman point. beberapa kali wipeout tapi tetap tertawa setelahnya. teman kami dari inggris pun musti rela papannya patah dua. hingga arah angin berubah menjadi onshore dan kondisi ombak pun mulai tidak bagus, kita pun cukupi bermain di secret point ini. sore harinya saya sempat mencoba 'pancer point' bersama 'gayung' lokal surfer, namun karena tenaga saya pun sudah habis maka setelah dapat satu ombak pun saya istirahat di pantai sedangkan gayung main hingga hari mulai gelap.



tidak terasa ternyata saya sudah satu minggu lebih tinggal di pacitan ini, dan saatnya untuk melanjutkan perjalanan, namun sebelum pulang saya masih menyempatkan main di srau fisherman sekali lagi..masih penasaran..dengan keadaan swell masih besar 4-5 feet, namun kali ini saya tidak bernafsu sampai ombak terakhir karena saya masih harus menyetir jalan pulang. setelah packing dan berpamitan dengan lokal dan teman-teman inggris pun akhirnya kita berangkat menuju cilacap. jauh dari dugaan, karena sempat tersesat di dalam kota jogja, kita sampai kota cilacap pas tengah malam, sehingga kita putuskan langsung saja menuju pangandaran dan batu karas.



sampai juga di batu karas, namun kondisi ombak tidak terlalu bagus, kitapun memutuskan bermain di batu hiu, cukup puas dengan 2-3 feet dan pindah ke reef batu karas dengan kondisi swell sama saya main hingga hari mulai gelap. ke esokan harinya karena ombak pun semakin menghilang, kita manfaatkan untuk istirahat penuh sehabis menempuh perjalanan jauh, karena kita berencana untuk pulang lagi ke bandung esok hari. bangun pagi hari dengan tenaga yang sudah pulih, dan setelah cek ombak pun semakin hilang dan flatt kita akhirnya memutuskan untuk tetap kembali ke Bandung. back to reality…

1 komentar:

  1. ceritanya mmbuat saya pengen pulang kampuuung ke pacitan... and back surfing lagiii...

    http://www.javasurfland.com/

    BalasHapus