Laman

Selasa, 17 Agustus 2010

Pulau Sempu



Sempu ??? Speechless...saat waktu pertama menginjak pasir putih 'segoro anakan'... Pulau Sempu salah satu persinggahan dari perjalanan javatrip08 kita. saya start dari pandeglang (banten) - Bandung - cadas pangeran - Cirebon - Tegal (ditegal saya dijemput teman2 ber 4 yang berangkat dari Jakarta terus menuju Semarang dan singgah semalam - lalu lanjut ke Solo (kita menjemput 3 orang lagi) mampir di pusat batik Laweyan – berangkat lagi menuju Bromo (sampai jam 12 malam, istirahat dan jam 3 pagi mulai hardtop tracking ke penanjakan, puncak bromo, savana, pasir berbisik lalu istirahat semalam di hotel yoschi - sepulang dari pendakian bromo beberapa dari kami pun mulai terserang flu, mungkin karena mengalami perbadaan cuaca yang ekstrim. setelah sarapan pagi kita lanjut ke arah Malang - dan sampai di Sendang Biru jam 3 sore, cuaca tidak mengizinkan untuk menyebrang ke Pulau Sempu dan wisma satu2nya pun full. Sepakat kita berdelapan mendirikan tenda dan sebagian tidur di mobil.



Bangun pagi sarapan dan berkemas lalu kita menyewa perahu nelayan setempat dapet tarif baru 100K padahal infonya sekitar 75K, mungkin kena tarif tahun baruan deh...tapi kebetulan semalam kita betemu rombongan arek malang (Ja'far, Micko, Andre, Lindy) kami sepakat patungan sewa kapalnya. lapor di pos kehutanan dikenakan biaya 30K dan 40K. menyebrang sekitar 15 menitansampailah dibibir pantai pulau sempu. dimulailah tracking di hutan dengan jalan yang berlumpur karena habis hujan kemarin.yang awalnya beralas kaki, akhirnya kita semua nyekeer...dan belepotan lumpur, jatuh beberapa kali dengan telapak kaki terluka kena batu karang.



Setelah kurang lebih 3 jam kita mendaki beberapa bukit akhirnya sekitar jam 11.30 siang kita sampai di pantai "segoro anak" kita disuguhi salah satu tanda kebesaran Tuhan. "THE BEACH" minus ladang ganja, kejar2an sama penjaga ladangnya, dan ikan hiu pastinya! sudah lumayan banyak orang yang ber camp dan kita cari kavling untuk taro barang bawaan, lalu langsung tancap berenang dan bersihin badan dari lumpur dari perjalanan tadi, kaki pun mulai pada terasa perih kena air laut. Setelah bersih, kita dirikan tenda, dan masak sarden dan kornet kebetulan nasi putih sudah bungkus dari sendang biru. Setelah makan kita bingung apakah mau menginap semalam atau balik lagi. melihat persediaan logistik tidak memungkinkan untuk bermalam (karena memang dari awal kita gak rencana untuk menginap) tapi setelah melihat pemandangan seindah ini kita juga bingung untuk cepat-cepat meninggalkannya. Mungkin untuk arek-arek dari sekitar malang dan surabaya bisa bolak-balik kapan saja, tapi bagi kami belum tentu. Lalu dengan pertimbangan persediaan logistik dan menjaga kondisi fisik kami karena perjalanan masih panjang, masih ada jogjakarta, wonosobo, tegal, cirebon, jakarta dan pandeglang lagi, akhirnya kita memutuskan untuk tidak menginap alias balik lagi. Sisa waktu yang cuma beberapa jam kita manfaatin untuk foto-foto, berenang, sun bathing...selesai berkemas tenda, jam 3 kita pamitan ke rombongan arek malang Jafar dkk. sebagian logistik yang masih utuh pun kita berikan ke mereka.



Mulai pendakian pulang...someday i'll be back here for stay long...masih ada beberapa spot yang belum sempat kita nikmatin keindahannya. Di perjalanan pulang kita berpapasan dengan banyak rombongan yang baru menuju segara anak...salah satunya adalah rombongan dari biro perjalanan wisata, anggotanya adalah ibu-ibu, anak kecil dan 2 orang bapak2, sempat bertanya pada kita apakah masih jauh obyeknya...? Muasih Pak!!! kira-kira 2 jam perjalanan lagi, sedangkan cuaca mendung dan mulai gelap menjelang malam. Lalu kita tanya apakah rombongan bapak bawa peralatan2 seperti senter,tenda,cukup logistik sampai besok... diluar dugaan bapak itu malah mengira kalau di obyeknya bakal ada warung jual makanan dll. wahhh..kalo begitu sih kami sarankan bapak dan rombongan untuk kembali ke sendang biru. Karena segoro anakan itu bener-bener harus survive..sedangkan rombongan bapak sama sekali gak ada persiapan.



kami pikir pihak travel agentnya sangat tidak bertanggung jawab, tidak memberikan informasi yang lengkap dan malah tidak menyertai perjalanan menuju obyek segoro anakan...gilaa..tapi apa boleh buat, dengan obyek yang memang benar-benar indah bapak dan rombongannya itupun terus mendaki...pas maghrib kita sampai di sendang biru, langsung menuju wisma kehutanan yang sudah kami booking sebelumnya, istirahat, bersih-bersih, makan malam, dan tepar semua, kita gak ada yang peduli walaupun malam itu adalah malam penhujung tahun 2008, nampaknya kami semua sudah sangat kelelahan, dan melewatkan malam tahun baru di alam mimpi kita masing-masing. bangun pagi, pagi pertama tahun 2009, sarapan, dan berkemas untuk melanjutkan javatrip ke persinggahan berikutnya Jogjakarta.



Saran untuk yang pada mau ke pulau sempu, persiapan logistik harus benar-benar cukup untuk selama disana,terutama air bersih, obat-obatan, dan yang pasti kondisi fisik harus benar-benar fit. mungkin untuk yang biasa mendaki, track itu belum seberapa dibanding mendaki gunung yang tebingnya lebih terjal, tapi bagi yang gak biasa, sudah lumayan menguras tenaga, belum lagi masih banyak barang bawaan. dan yang lebih penting sangat dimohon jangan merusak alam pulau sempu, jangan buang sampah sembarangan, gunakan bahan yang sekali pakai, jangan meninggalkan barang / sampah / apapun itu di pulau sempu.

Sebetulnya semua itu sudah dijelaskan oleh pihak kehutanan waktu kita melapor untuk izin menyebrang ke pulau sempu, tapi ternyata selama perjalanan tracking ke sogoro anakan, kita mendapatkan beberapa kantong plastik, botol plastik air mineral bekas, sandal rusak, kaos/baju rusak, di pantai segoro anakan, kita menemukan pecahan beling botol, dan beberapa oknum menebang pohon, entah untuk kayu bakar/tiang tenda. sangat ironis sekali. pulau sempu adalah satu warisan yang sangat indah yang harus kita jaga bersama, saya sangat yakin kalau dari kita semua tidak ada yang menginginkan pulau sempu jadi obyek wisata pantai seperti yang lainnya, yang penuh dengan sampah dan kerumunan orang gak jelas...maka dari itu alangkah baiknya kalau kita jaga bersama. biarkanlah ekosistem pulau sempu seperti adanya. setuuujuuu khaann...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar